PENABEKASI.ID - JAKARTA Hari ini, tanggal 28 Oktober 2021 bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, dilakukan pelantikan pengurus DPD Pemuda Tani HKTI DKI Jakarta bertempat di Auditorium Kementerian Pertanian RI, Jakarta Selatan. 

Dilantik sebagai Ketua DPD Pemuda Tani DKI Jakarta Aji Andika Mufti, Sekertaris Ayip Tayana, dan Bendahara Rizki Hendarji Putra. 

Hadir dalam acara pelantikan, Ketua Umum DPP Pemuda Tani HKTI Rina Saadah, jajaran pengurus DPP & seluruh Keluarga besar DPD Pemuda Tani HKTI se Indonesia. Juga hadir Ketua DPD HKTI DKI Jakarta, Budi. 


Selanjutnya Wakil Menteri Pertanian RI Harvick Hasnul Qolbi dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali. 

Kegiatan tersebut mengambil tema Pemuda Bersatu Petani Sejahtera, Indonesia Maju. Tema ini sangat relevan, di tengah berbagai tantangan pertanian dan petani. Mulai dari impor, kesejahteraan petani dan daya saing produk/komoditas kita. 

Ketergantungan pada import masih sangat besar. Data BPS per Agustus 2021, Import Pertanian – Kehutanan – Perikanan sebesar 12,38 Miliar $ sedangkan Export Pertanian – Kehutanan – Perikanan sebesar 345 juta $.

BPS juga merilis data bahwa nilai ekspor pertanian pada bulan September 2021 mengalami kenaikan sebesar 15,04 persen (MtM). Kenaikan terjadi setelah komoditas kopi menyumbang kontribusi sebesar 20,79 (MtM) atau 3,87 persen secara (YoY).

Selain kopi, komoditas tanaman obat, aromatik, dan buah-buahan tahunan juga menyumbang share cukup tinggi, yakni sebesar 19,43 persen untuk komoditas tanaman obat dan 9,62 persen untuk komoditas buah tahunan.

Secara kumulatif, total ekspor nonmigas dari Januari sampai September 2021 mengalami peningkatan sebesar 39,84 persen, dimana sektor pertanian meningkat 7,37 persen.

Aji Andika Mufti mengatakan, eperti yang dirasakan Santi dan Yono seorang pemuda tani di Jakarta Utara dan Kepaulauan Seribu, ssaat ini petani di Ibu Kota, merasakan massifnya penyerobotan lahan pertanian dengan dalih pembangunan. 

"Santi dan Yono merasakan ibu kota lebih sayang pada para politisi, politisi diberikan intensif kerja, tunjangan kerja, hingga fee projek. Tapi kami, para Petani yang menjadi aktor utama kedaulatan pangan bangsa tetap berada di kelas ke sekian dalam strata negara," kata Aji menuturkan gejolak pemikiran Santi dan Yono. 

"Jangankan intensif dan tunjangan yang tidak pernah kami impikan, urusan harga jual produk pertanian pun kami dalam tekanan." Tambahnya. 
Oleh karena itu, memilih menjadi bagian dari Pemuda Tani HKTI adalah jalan untuk mensejahterakan Santi, Yono, dan Petani muda lainnya yang bernasib sama. 

"Menjadi petani adalah cara kami mencintai Indonesia secara utuh." Ujarnya. 


Kedaulatan pangan menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai anak bangsa. Dalam hal ini, Pemuda tani sangat potensial untuk ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam perjuangan mewujudkan kedaulatan pangan secara terintegrasi dan berkesinambungan. 

"Salah satunya dengan peningkatan kapasitas produksi yang ramah lingkungan, dengan jaringan distribusi pasar lokal dan internasional baik BTG – BTB & BTC & akses permodalan yang terjangkau." Katanya. 

Lantas bagaimana peran Pemuda Tani DKI Jakarta, apa yang bisa dilakukan dengan keterbatasan lahan untuk bercocok tanam di Jakarta? 

Menurut dia, bertani di Jakarta sama seperti di perdesaan bukan masalah. Dengan perkembangan teknolog pertanian, pertanian urban dapat berupa pertanian vertikal, hidroponik, atau aquaponik. Di negara kecil seperti Singapura, Sky Greens menjadi perusahaan yang berhasil menerapkan pertanian vertikal. 

"Sedangkan aquaponik dalam ruangan, telah dikembangkan di Chicago, Amerika Serikat. Produksinya diklaim mencapai 15 kali lebih banyak dibandingkan pertanian tradisional." Bebernya. 

Pemuda Tani DKI Jakarta juga bisa menjadi hub pemasaran hasil produksi pertanian nasional. Artinya sebagai penghubung produksi pertanian Pemuda Tani HKTI di Daerah lain dengan pihak dunia usaha dan dunia industri.

Pandemi Covid-19 saat ini juga dinilai Aji bukan mejadi penghalang untuk terus meningkatkan produksi di bidang pertanian. Oleh karena itu, lanjut Aji,  petani harus bisa berinovasi dan mengikuti segala pendampingan yang diberikan pemerintah di masa pandemi Covid-19. 

Dia berharap, Pemerintah daerah maupun pusat untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan jaminan terhadap produk pertanian itu sendiri. Terkait hal ini, Aji menyebut, jika Provinsi DKI Jakarta siap menjadi hub pemasaran hasil produksi pertanian nasional.

"Saya ingin mengatakan bahwa Pemuda Tani HKTI DKI Jakarta siap untuk memposisikan diri sebagai penghubung produksi pertanian teman-teman Pemuda HKTI di Daerah lain," ucap Aji.

Aji mengungkapkan, sejauh ini permintaan petani di Indonesia hanya ingin hasil produksinya distribusikan dengan baik. Karena itu, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan unsur lainya yang perlu memperhatikan secara khusus dan terlibat dalam proses produksi dan Pemasaran pertanian.

Sebagai informasi, HKTI saat ini dipimpin oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum. Sedangkan DPP Pemuda Tani HKTI diketuai oleh Rina Saadah Adisurya.
(NIK/DON)