Penabekasi.id - Jakarta, Analis Politik dan Pemerhati Sosial, Nasky Putra Tandjung, mengapresiasi dan dukung penuh gerak cepat Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia percepat penyediakan aliran listrik di desa-desa yang belum menikmati listrik.
Nasky menguraikan, Berdasarkan data yang diterima per tahun 2024, ada sekitar 6.100 desa tertinggal, desa sangat tertinggal ada 3.920 dan total desa tertinggal (termasuk sangat tertinggal) berkisar 10.020 desa.
Sedangkan, data dari Kementerian ESDM tercatat ada sekitar 6.700 desa yang belum mendapatkan akses listrik. Jumlah ini setara dengan sekitar 1,3 juta rumah tangga yang belum menikmati listrik.
“Oleh karena nya, Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil civil society, Kami sangat senang, bangga dan mengapresiasi komitmen Menteri ESDM Bahlil yang begitu visioner, responsif dan totalitas dalam membangun bangsa dan negara dengan kepedulian tingginya terhadap masyarakat kecil, terutama dalam hal mempercepat penyediaan listrik di desa-desa yang masuk dalam kategori belum teraliri listrik,” kata Nasky dalam siaran persnya, di Jakarta, pada Rabu (9/7/2025).
Menurut Alumni Indef school of political economy Jakarta ini, sudah saatnya desa-desa yang selama ini belum dapat aliran listrik mendapat prioritas utama pembangunan baik itu dari segi infrastruktrur hingga aliran listriknya. Masih banyak desa sangat tertinggal yang hanya menikmati listrik beberapa jam dalam sehari.
“Lanjut Nasky, Tanpa listrik, anak-anak generasi masa depan bangsa di pelosok desa-desa tak bisa belajar di malam hari. Puskesmas kesulitan beroperasi, ekonomi desa terseok-seok. Ini bukan hanya soal pembangun fisik semata, tapi sesuai amanat Undang-undang dasar (UUD) 1945, Pancasila dan soal keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.
“Kehadiran aliran listrik di setiap desa-desa adalah bukti nyata keperbihakan dan kehadiran negara yang peduli serta harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.
Selain itu, Founder Nasky Milenial Center mengungkapkan, bahwa langkah strategis dan pro-aktif Menteri ESDM patut diapresiasi dan didukung penuh oleh semua elemen masyarakat.
“Ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik semata. Ini merupakan wujud gerakan moral moral force pemerintah demi mewujudkan Indonesia adil makmur serta memutus mata rantai ketertinggalan desa. Listrik bukan cuma sebatas cahaya, tetapi harapan masa depan generasi muda di pelosok negri,” ungkapnya.
Nasky memandang bahwa semangat transformasi dan arah kebijakan Menteri ESDM Bahlil dinilai sejalan dengan misi asta cita Presiden RI, Prabowo Subianto yang terus berupaya mengedepankan pembangunan dari desa, dari pinggiran baik itu di sektor ekonomi maupun pembangunan.
“Menurutnya, sudah saatnya desa harus menjadi subjek utama dalam agenda kemandirian energi nasional serta pusat kemandirian ekonomi,” imbuhnya.
Dia menilai, seyogianya langkah strategis ini merupakan wujud dari cita-cita besar Presiden RI, Prabowo Subianto dalam mewujudkan desa maju, mandiri, berdaulat dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Oleh sebab itu, Ia mengajak dan mendorong seluruh elemen masyarakat mendukung serta mensukseskan langkah strategis Menteri ESDM, Bahlil dalam mewujudkan swasembada energi nasional di mulai dari desa selaras dengan cita-cita besar Presiden Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan mensejahterakan kehidupan masyarakat di pelosok negri,” paparnya.
Kebijakan strategis ini sebagai bentuk keberpihakan nyata Pemerintah pada nasib wong cilik. Sekali lagi, sebagai bagian dari elemen Pemuda Indonesia, Kami apresiasi komitmen Menteri ESDM, Bahlil yang begitu totalilas siang-malam, serta hari libur pun masih bekerja demi rakyat dalam membangun negeri.
“Kerja-kerja mulia dan perhatian Menteri ESDM terhadap masyarakat perdesaan, terutama yang belum teraliri listrik, dinilai bukan sekadar janji politik. Ini bukti keberpihakan nyata, dedikasi dan semangat transformasi desa menuju Indonesia swasembada energi nasional,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto kembali menekankan bahwa Indonesia akan mewujudkan cita-cita swasembada energi. Paling lambat, menurutnya, akan terwujud dalam 6 tahun ke depan.
“Saudara-saudara sekalian, saya diberi tahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi. Dan hitungan saya tidak lama, tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi,” kata Prabowo di acara groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). (red)
0 Komentar