Penabekasi.id - Bekasi, 19 Juli 2025 – Di tengah tantangan pendidikan abad 21, sinergi antara dunia kampus, alumni, dan organisasi profesi menjadi kunci dalam menciptakan pendidikan agama Islam yang lebih adaptif dan transformatif. Komitmen inilah yang ditunjukkan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam agenda silaturahmi dengan Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPP AGPAII) dan para alumni, Sabtu (19/07), di Sekretariat AGPAII, Kota Bekasi.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh alumni PAI UNJ lintas generasi dari wilayah Bekasi Raya, Ketua Umum DPP AGPAII Drs. H. Endang Zaenal, M.Ag beserta jajarannya, serta Koordinator Prodi PAI UNJ Dr. Sari Narulita, Lc, M.Si.

Tidak sekadar temu kangen, forum ini menjadi ajang dialog terbuka untuk membahas masa depan pendidikan agama Islam di Indonesia. Dari Kurikulum Merdeka, literasi digital, hingga penguatan pendidikan inklusif menjadi sorotan utama.

Menurut Dr. Sari Narulita, suara alumni menjadi jembatan penting antara kampus dan realitas di lapangan. “Kami percaya, inovasi kurikulum tidak bisa hanya dilakukan di balik meja. Harus ada masukan dari para pelaku pendidikan yang merasakan langsung dinamika di sekolah,” ujarnya.

Ketua Umum DPP AGPAII, Drs. H. Endang Zaenal, M.Ag, menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya kemitraan antara kampus dan organisasi profesi dalam membina guru-guru PAI yang unggul dan berdaya saing. “Sinergi ini bukan sekadar simbolik, tetapi harus melahirkan program nyata yang berdampak pada mutu pendidikan agama di lapangan,” tegasnya.

Hasil dari pertemuan ini mencakup rencana kerja sama dalam pengembangan pelatihan guru, riset kolaboratif, program literasi digital, dan pengabdian masyarakat berbasis penguatan nilai-nilai Islam moderat.

Lebih dari itu, silaturahmi ini menjadi momentum berharga untuk memperkuat identitas kolektif alumni PAI UNJ sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang progresif dan solutif. Di tengah dinamika zaman, kerja kolaboratif antara kampus, alumni, dan asosiasi profesi seperti AGPAII diharapkan mampu menjadi lokomotif transformasi pendidikan agama Islam di Indonesia. (nik)