Penabekasi.id - Bekasi, Dalam beberapa waktu terakhir, telah muncul isu hangat di seantero negeri mengenai gugatan yang diajukan kepada Mahkamah Konstitusi terkait sistem pemilihan umum proporsional terbuka. Beberapa pihak mendukung gugatan ini, berpendapat bahwa sistem pemilihan seharusnya mengadopsi model proporsional tertutup, sementara pihak lain tetap mempertahankan sistem proporsional terbuka sebagai sistem pemilihan yang ideal.

Sebagai seorang lulusan sarjana Ilmu Sosial dan Politik serta wakil sekretaris jenderal Karang Taruna 05 Seroja, saya merasa penting untuk berpendapat tentang isu ini. Terutama karena sebagian besar pemilih pada pemilu adalah generasi muda, dan suara mereka harus didengarkan dengan serius.

Sistem pemilihan proporsional tertutup, yang didukung oleh beberapa pihak, berpendapat bahwa sistem tersebut memungkinkan partai politik merekrut calon yang sesuai dengan ideologi mereka. Namun, kita perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari keputusan ini.

Pertama, penting untuk menjaga pluralitas politik. Dalam demokrasi yang sehat, perbedaan pandangan politik harus dihargai dan diwakili. Sistem pemilihan terbuka memberikan kesempatan bagi individu-individu dengan ide-ide baru dan inovatif untuk terlibat dalam politik. Jika sistem tertutup diberlakukan, ada risiko terjadinya pengurangan keragaman pandangan politik dan monopoli kekuasaan oleh beberapa elit partai. Ini akan menghambat perkembangan demokrasi dan menghalangi perubahan sosial yang diperlukan.

Kedua, partisipasi masyarakat harus menjadi fokus utama. Demokrasi sejati membutuhkan partisipasi yang luas dari seluruh warga negara. Dalam sistem pemilihan proporsional terbuka, individu-individu di luar elit partai politik memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proses politik. Ini mendorong inklusivitas politik dan memastikan bahwa suara setiap orang didengar. Sementara dalam sistem tertutup, partisipasi masyarakat dapat terhambat dan hanya beberapa elit yang memiliki kendali.

Ketiga, kita perlu menghindari potensi transaksi politik yang merugikan kepentingan publik. Dalam sistem tertutup, kesepakatan politik dan transaksi bisnis dapat terjadi di belakang layar, memungkinkan penyalahgunaan kekuasaan dan mengabaikan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Dalam demokrasi yang sehat, transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prinsip utama.

Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memajukan demokrasi kita. Keputusan Mahkamah Konstitusi dalam mengabulkan gugatan pemohon akan menjadi tonggak 

Keputusan Mahkamah Konstitusi dalam mengabulkan gugatan pemohon akan menjadi tonggak dalam perjalanan demokrasi kita. Namun, sebagai pemuda yang memiliki jiwa kritis, kita harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan tersebut.

Dalam masyarakat yang terus berubah dan berkembang, pemuda sering kali menjadi agen perubahan yang penting. Mereka memiliki pandangan baru, energi, dan semangat untuk mewujudkan perubahan positif. Dalam sistem pemilihan terbuka, pemuda memiliki kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi dalam politik dan memperjuangkan kepentingan mereka. Ini mendorong inovasi politik, pengenalan ide-ide segar, dan memastikan perwakilan yang lebih akurat dari keragaman pandangan masyarakat.

Dalam penyelesaian paragraf terakhir, saya ingin menekankan bahwa di tengah perdebatan mengenai sistem pemilihan legislatif, penting bagi kita untuk mencari titik temu yang memperjuangkan kepentingan pemuda dan memastikan masa depan demokrasi yang kuat. Sebagai generasi muda yang peduli dengan perkembangan politik, kita harus terus mengajukan pertanyaan, berdiskusi secara konstruktif, dan mendorong perubahan positif.

Penting untuk melibatkan pemuda dalam proses pengambilan keputusan, termasuk melalui dialog lintas generasi dan partisipasi dalam organisasi masyarakat seperti Karang Taruna. Dengan berkolaborasi dan memperkuat suara pemuda, kita dapat mempengaruhi arah kebijakan dan memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya memenuhi kepentingan saat ini, tetapi juga mendorong partisipasi dan perwakilan yang lebih baik dalam politik.

Dalam melangkah maju, mari kita ingat bahwa demokrasi adalah tentang inklusivitas, kebebasan berekspresi, dan penghormatan terhadap hak setiap warga negara. Dengan terus berjuang untuk perbaikan dalam sistem pemilihan dan memperkuat peran pemuda dalam politik, kita dapat memastikan masa depan yang lebih baik dan demokrasi yang lebih kuat bagi Indonesia kita tercinta.

Sebagai Generasi muda saya berharap bahwa kolom opini ini dapat mendorong diskusi yang lebih luas dan memberikan inspirasi bagi pemuda untuk berperan aktif dalam politik dan memperjuangkan perubahan positif. Mari kita bersama-sama menjaga nilai-nilai demokrasi dan membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Penulis adalah mahasiswi lulusan Fakultas ilmu sosial & Politik Universitas Bakrie serta Pegiat Organisasi Kepemudaan. (Red)

sumber : Fajrin Yunistya