PENABEKASI.ID - kota Bekasi,  Suami (F) Muhammad Najmuddin (34) Tokoh Guru Agama (Ustadz/Muballigh) menjelasakan kepada Penabekasi pada hari ini Kamis 23 desember 2021 tentang apa yang terjadi kepada istrinya karna banyaknya yang meminta menceritakan kembali kronologinya.

Suami dari korban Muhammad Najmuddin (34) Tokoh Guru Agama (Ustadz/Muballigh), mengatakan “Mohon maaf kami merasa keberatan kalau diminta untuk menjelasan kembali prihal kronologis kejadian nya, karna alasan sikologis mental/trauma pada istri saya ini, bahkan sampai parno kalo ada  petugas kesehatan laki – laki mengecek keruangan datang, istri saya takut dan was was sekali. maka saya taruh satu keluarga saya yang lain laki - laki dikamar rawat untuk membantu menjaga.

baca juga Terjadi Tindak Kasus pelecehan seksual oleh oknum Perawat RSUD Kota Bekasi terhadap orangtua pasien

Sangat disayangkan sekali ini dapat terjadi di sarana fasilitas umum milik pemkot bekasi. PR besar untuk semua jajaran direksi dan pegawai untuk memperbaiki citra baik nya. Sang korban sudah menulis di kertas komplain pengaduan di hadapan ruang HPI beberapa hari yang lalu, silahkan bagi yang ingin melihat atau membaca kronologis kejadian ini.

Lanjut suami korban mengatakan jika dipertemukan dalam forum oleh pihak rumah sakit, saya ingin langsung mendengar dari pihak RSUD Kota Bekasi atas aduan dan komplain kami beberapa hari yang lalu perihal langkah apa yang sudah di ambil untuk si pelaku oknum ini. Langkah pasti apa yang bakal diberikan kepada sipelaku ini.  saya mau dengar dan mau tau itu hari ini. Untuk itu saya mau bertanya : 

Apa sanksi yang sudah dijatuhkan pihak rumah sakit kepada sipelaku ?

Adapun harapan suami Korban mengatakan Secepatnya mengambil atau menempuh jalur langkah hukum agar supaya diproses dengan hukum yang berlaku di indonesia.  Dan meminta kepada pihak RSUD Kota Bekasi untuk memberhentikan/memecat oknum perawat dari pekerjaaan nya di RSUD Kota Bekasi. karna sudah mencoreng nama baik RSUD Kota Bekasi dan mencoreng nama baik tenaga kerja medis kesehatan serta melanggar sumpah dedikasi kepada rumah sakit dan perangkatnya, didunia kesehatan internasional khususnya. ungkap Muhammad Najmuddin (34) Tokoh Guru Agama (Ustadz/Muballigh)

beliau juga menduga lemahnya (pengawasan tenaga kerja/S.O.P) di RSUD Kota Bekasi, sehingga membawa dampak citra buruk akan pelayanan kesehatan publik, yaitu Sarana Kesehatan Pemerintah Kota Bekasi, yang dalam hal ini yaitu pihak RSUD Kota Bekasi sendiri, dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh salah satu pekerja nya yaitu berupa tindakan (Asusila, Pelecehan Sexsual, Cabul dan sangat Amoral serta sangat menjijikan yang menimbulkan trauma psikis yg mendalam dan sangat mengganggu mental maupun jiwa kepada istri saya. maka pastilah selama mereka memiliki iman dan akhlaq/adab  atau moral jiwa yang sehat dan baik, dipastikan juga akan sama dalam mengambil sikap langkah yang serius atas hal seperti ini. 

Pihak keluarga meminta kepada RSUD Kota Bekasi, untuk meminta maaf secara terbuka kepada publik sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang terjadi yang dilakukan oleh oknum tak pantas pegawainya. Sekaligus menjadikan bukti bahwa semua pihak jajaran pekerja di RSUD kota bekasi penuh tanggung jawab,  penuh pengabdian kepada masyarakat di kota bekasi khususnya dalam hal pelayanan kesehatan publik, yaitu masalah keamanan kenyamanan fasilitas nya, dan meminta untuk terus berbenah memperbaiki pelayanannya (yang profesioanal, cepat, maksimal, aman dan nyaman, dan kepada pengawasan SOP ketenaga pekerjaan nya juga lebih ditingkatkan). kami meminta pertanggung jawaban penuh dari RSUD Kota Bekasi atas apa yang menimpa kepada istri saya yang mengalami trauma secara psikis dan mentalnya. Tutup Muhammad Najmuddin (34) Tokoh Guru Agama (Ustadz/Muballigh)

(NIK)