Willy Shadli Pengurus Balitbang PB HMI

Penabekasi.id - Kota Bekasi, Menjelang 100 hari kepemimpinan jokowi dan maruf amin sebagai presiden dan wakil presiden republik indonesia timbul permasalahan baru terkait perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di perairan Natuna.

Masuknya kapal kapal nelayan asing dari tiongkok untuk mencari ikan di perairan indonesia bukan hanya merugikan nelayan indonesia yang biasa mencari ikan di sekitar sana akan tetapi bicara jati diri bangsa juga dilecehkan karena sudah melewati batas teritori indonesia dengan laut china selatan.

Kapal nelayan asing yang juga di backup coast guard china dalam penangkapan ikan di perairan natuna dengan bebas, di 05 derajat 27 menit keutara 109 derajat 9 menit itu termasuk teritori yang di sebut oleh badan keamanan laut (BAKAMLA).

“Kalo seperti ini namanya sudah tidak bisa di diamkan pemerintah harus segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pelaku yaang sudah masuk dalam perairan indonesia di natuna peran kementerian perikanan dan kelautan bisa mengkaji dan mengambil solusi terhadap ini sebagai pemerintah yang fokus didalamnya untuk menimbulkan citra pemerintah” tegas Willy Shadli Pengurus Balitbang PB HMI.


Apabila pemerintah lamban dalam menangani ini akan berdampak buruk terhadap citra NKRI, dan akan menimbulkan permasalahan baru.
Presiden harus memberikan instruksi tegas kepada institusi terkait agar bisa menyelesaikan permasalahan ini, kalo masih seperti ini tindakan tegasnya harus bisa membuat efek jera agar tidak semena mena terhadap keutuhan NKRI.

"jIka perlu kami dari himpunan mahasiswa islam akan menyeruduk kedubes china di indonesia dan memberikan kritik keras terhadap ini"pungkasnya. (Red)