Jakarta — Pengamat lalu lintas Banter Adis mengapresiasi langkah cepat Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., yang menginstruksikan penghentian sementara penindakan pelanggaran lalu lintas di wilayah terdampak bencana di Aceh hingga Sumatera. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam situasi darurat.
Adis menilai keputusan Kakorlantas untuk mengalihkan pola tugas rutin menjadi operasi kemanusiaan merupakan langkah humanis dan tepat sasaran. “Upaya Kakorlantas ini harus diapresiasi. Ini menunjukkan bagaimana Polantas mengedepankan empati, gotong royong, dan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa peran Polantas tidak hanya sebatas mengatur lalu lintas, tetapi juga memastikan jalur bantuan tetap terbuka meski sejumlah ruas jalan rusak akibat banjir bandang dan longsor. Polantas, kata Adis, telah menjadi garda terdepan dalam pengaturan arus kendaraan, evakuasi warga, hingga pengawalan logistik.
Lebih jauh, Adis menyoroti efektivitas pembuatan posko-posko tanggap bencana di pos lalu lintas serta penyebaran informasi melalui NTMC. “Informasi yang disampaikan NTMC sangat membantu masyarakat mengetahui jalur yang terputus atau rawan bencana. Ini menunjukkan soliditas Polantas dalam menjaga keselamatan publik,” ungkapnya.
Instruksi Humanis Kakorlantas
Kakorlantas Polri sebelumnya memerintahkan seluruh jajaran untuk menghentikan sementara penindakan pelanggaran lalu lintas di wilayah bencana. Kebijakan ini didasari diskresi kepolisian sebagaimana diatur dalam Pasal 18 UU Nomor 2 Tahun 2002 dan Pasal 260 UU Nomor 22 Tahun 2009. Fokus utama diarahkan pada:
- Pembukaan akses jalan,
- Evakuasi warga,
- Pengawalan alat berat,
- Pemetaan jalur alternatif hingga tingkat desa,
Prioritas jalur bantuan (Green Wave) bagi ambulans, truk logistik, dan kendaraan BBM.
Personel Polantas juga ditugaskan sebagai pathfinder, yakni pembuka rute bagi kendaraan bantuan agar mobilitas tidak terputus. Pos-pos polisi di daerah terdampak telah dioperasikan menjadi Posko Polantas Tanggap Bencana, menyediakan air minum, ruang istirahat, serta pusat informasi.
Apresiasi dan Dedikasi Personel
Irjen Agus menegaskan bahwa aset Polantas harus menjadi lifeline bagi warga terdampak. Mobil dinas seperti double cabin dan truk lantas dimaksimalkan untuk evakuasi kelompok rentan dan distribusi logistik ke desa-desa yang terisolasi.
“Operasi ini bukan hanya upaya teknis, tetapi wujud pengabdian terhadap keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel di lapangan yang bekerja siang malam.
“Kehadiran Polantas adalah representasi negara dalam memberikan perlindungan di saat masyarakat menghadapi situasi sulit. Saya berterima kasih atas dedikasi jajaran Polantas. Dengan kerja keras dan sinergi, pemulihan wilayah terdampak dapat berlangsung lebih cepat,” ujarnya.


0 Komentar