Menyikapi pemberitaan di media online terkait narasi adanya Proposal yang diajukan oleh Lembaga Kemahasiswaan PMII dan HMI Cabang Kota Bekasi, ini tanggapan dari pihak RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi serta Ketua PC PMII dan Ketua HMI Cabang Kota Bekasi.
(9/6/2023).

Hafidz Muhazir, Staf HPI (Hukum Publikasi dan Informasi) RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menyampaikan permohonan maaf atas nama pribadi maupun lembaga kepada Lembaga Kemahasiswaan PMII dan HMI Kota Bekasi terkait pemberitaan di media yang menyebut ada nama PMII dan HMI.

“Namun demikian tidak ada sedikitpun niat kami untuk menghina atau menjelekkan karena saya pribadi juga mantan Anggota HMI UNJ" ujarnya.

Pemberitaan yang ada tidak sesuai konteks dengan apa yang saya sampaikan saat itu, karena yang saya sampaikan itu contoh terhadap adanya Lembaga yang mengajukan Proposal diantaranya adalah PMII, HMI, KONI bahkan Panti Asuhan pun saya sebut. 

Sekali lagi saya mohon maaf atas apa yang telah disampaikan tsb. Yang pasti, pertanyaan yg disampaikan awak media saat itu adanya informasi Pemotongan atas remunerasi di RSUD itu tidak benar dan tidak ada sama sekali. 

Terkait kerjasama yang telah terbangun dengan media itu benar adanya dan itu lewat sebuah kegiatan advetorial,” terang Hafidz, Jum’at (9/6/2023).

Ditempat yang sama, Ketua PC PMII Kota Bekasi, Yusril Nager turut mengatakan menyikapi tudingan persoalan di 2 (dua) media yang terbit dan menyebut nama Organisasi Pergerakan Mahasiswa PMII kami menilai bahwa dalam penulisan berita tersebut ada unsur tendensi terhadap Organisasi yang hari ini saya Pimpin.

“Sebagai Ketua PMII periode ini yang saya Pimpin, setahu saya dan seingat saya Pengurus Cabang PMII Kota Bekasi hampir bahkan belum pernah mengajukan Proposal ke RSUD, namun saya tidak tahu apabila di Periode kepengurusan sebelum saya. 

Memang benar kalau kita berkomunikasi baik dengan pihak RSUD Kota Bekasi tapi untuk hal demikian (Terkait Proposal) saya rasa tidak ada. 

Adapun pemberitaan yang beredar hari ini saya rasa ada dugaan unsur ketidak sukaan atau ketidak senangan terhadap Organisasi PMII,” ujar Yusril.

Kami harap, sambung Yusril, sebagai wartawan atau sebagai Jurnalis dalam melakukan penulisan berita harus bisa memahami juga sepenuhnya, jangan sampai kutipan yang disampaikan itu dipotong-potong terlebih menonjolkan ketidak independenan sebagai wartawan.
“Walaupun kami tidak dilahirkan sebagai insan Pers ataupun sebagai jurnalis, setidaknya kami memahami persoalan tulis menulis atau penulisan sesuai kode etik jurnalistik. Jadi kita harapkan saling menghargai lah,” imbuh Yusril.

Sementara itu, Khaqim Nurjawahir, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bekasi turut menyampaikan menyikapi terkait persoalan pemberitaan yang dimuat di 2 (dua) media online terkait pencatutan nama Organisasi HMI yang ternyata setelah kita cek dan konfirmasi ternyata ada sebuah pemelintiran pemberitaan yang terjadi.

“Saya kira ada oknum yang sengaja membiaskan serta mencoba untuk memelintir sehingga ada muatan yang bisa dikatakan tidak dibenarkan. Saya kira pemberitaan yang beredar hari ini tidaklah objektif" ungapnya.

"Terlebih lagi kita sudah mendengarkan klarifikasi dari pihak RSUD yang sama-sama sudah kita pahami. Bicara Organisasi pastinya akan selalu kami jaga,” tegas Khaqim.

Kami, sambung Khaqim, dari HMI Cabang Kota Bekasi mengapresiasi itikad baik dari pihak RSUD CAM yang langsung mengkofirmasi dan menjelaskan secara terang benderang dan tidak membenarkan terkait pemberitaan yang beredar di 2 (dua) media online yang sengaja maupun tidak sengaja mencatut nama baik intitusi Organisasi Kemahasiswaan dan hal ini disampaikan langsung oleh Ibu Wadirum RSUD juga dari Bagian Hukum RSUD CAM Kota Bekasi. (Red)