PENABEKASI.ID - Rawalumbu, Peringatan Hari Air sedunia yang diumumkan pada sidang Umum PBB ke 47 bertema lingkungan dan pembangunan atau Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil bertanggal 22 Desember 1992 (Uniterd Nations Conference on Environment and Development/UNCED). Majelis Umum PBB kemudian merespon dengan resolusi nomor 147/1993 dengan menetapkan tanggal 22 Maret 1993 sebagai perayaan Hari Air Sedunia untuk yang pertama kali. Peringatan tersebut merupakan sebuah peringatan akan pentingnya peran dan fungsi air, khususnya dalam kehidupan manusia serta mahkluk hidup lainya.

Lembaga Lingkungan Hidup Amphibi Bekasi Raya sangat merespon perihal peringatan Hari Air sedunia, dengan demikian Lembaga AMPHIBI Bekasi Raya berinisiatif melakukan peringatan Hari Air dengan tahap awal merangkul para komunitas maupun organisasi khususnya yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, dengan melakukan diskusi melalui konsolidasi dari beberapa penggiat lingkungan hidup khususnya di wilayah Bekasi, yang bertujuan untuk berkolaborasi menyatukan ide dan gagasannya untuk bergerak bersama. 

Dari beberapa peserta undangan, terlihat hadir dalam konsolidasi penggiat lingkungan diantaranya Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas(KP2C) Sancoyo Raharjo, Tomo, Susi Pudjiastuti. Aliansi Patroli Lingkungan Hidup(APLIH) Aswadi. Asosiasi Bank Sampah Indonesia(ASOBSI) Satwoko. Hijau Lestari Indonesia (HLI)Bekasi Raya, Maulana, Herman. Lembaga Pariwisata dan Pencinta Alam Himpunan Mahasiswa Islam (LEPPAMI) Deviany. Mapala X.Pdisi 6 Mikar University, Khaqim. Serta beberapa pengurus Lembaga Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI) Bekasi Raya, Moh Hendri, Niki Dwi Andika Gumay, Abdul Sang, Bintang Andri Hidayat, dan di hadiri Ketua Umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung, So,Si. Konsolidasi tersebut dilakukan di lokasi Ruang Terbuka Hijau depan kantor Lembaga Amphibi. Pada, Rabu(16/03/22).

Ketua Amphibi Bekasi Raya, Moh.Hendri membuka jalannya diskusi serta memaparkan rencana konsep kegiatan hari air sedunia, berupa susur sungai serta pemetaan sumber – sumber pencemaran lingkungan khususnya pada sepanjang bantaran sungai Kali Bekasi. Nantinya akan dilakukan rumusan pembahasan bersama terkait solusi dari permasalahan kerusakan lingkungan di sepanjang Daerah Aliran Sungai DAS Sungai Kali Bekasi dengan melakukan kolaborasi antar Penggiat Lingkungan terkait bidang - bidang kusus lingkungan hidup.

Ketua umum AMPHIBI Agus Salim Tanjung dalam diskusi tersebut menyampaikan masukanya terkait kegiatan susur sungai jangan hanya sekedar kegiatan seremonial saja, melainkan ada yang harus diperbuat kedepanya dan juga dapat untuk memberikan pemasukan pada pelaku, organisasi pada khususnya, dan juga masyarakat pada umumnya serta untuk melakukan kegiatan – kegiatan lingkungan hidup yang mandiri, dengan melepas egoisentris daripada masing – masing organisasi dengan melakukan kegiatan kolaborasi bersama – sama.
“Saya juga siap membackup untuk mendorong kegiatan kegiatan tersebut ke pemerintah pusat, karna persoalan lingkungan hidup bukan hanya sekedar di pemerintahan daerah saja”.Ujar Agus Salim Tanjung. 

Kegiatan yang diawali dengan konsolidasi beberapa penggiat lingkungan hidup di kota bekasi ini akan di lanjutkan dengan melakukan survey lokasi di sepanjang sungai kali bekasi, untuk mempersiapkan agenda gabungan susur sungai yang rencanaya akan dilakukan pada Sabtu 26/03/2022, dan kedepannya pasca kegiatan susur sungai ini akan dilakukan diskusi terbuka atau seminar lingkungan hidup yang melibatkan penggiat lingkungan serta beberapa pemerintah terkait kususnya dalam membahas solusi kedepannya terkait perbaikan lingkungan hidup di sepanjang sungai kali bekasi.”Tutup Hendri”.
(NIK)