PENABEKASI.ID - MUSTIKAJAYA, Sejarah pencak silat Indonesia sudah hadir semenjak abad ke-7. Pencak silat bermula dari perkembangan keterampilan suku asli Indonesia dalam berburu dan perang dengan menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak.

Selain bela diri ada unsur seni, sehingga para penontonnya bisa menikmati setiap laga tanding pencak silat. Seni tersebut hadir berkat pengaruh budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.

Ajaran Islam juga ikut menggoreskan catatan mengenai sejarah pencak silat yang dimulai pada abad ke 14 di Nusantara oleh kaum penyebar ajaran Islam, dan diajarkan di pesantren sebagai bagian dari latihan spiritual.

Pada tanggal 13 Desember 2019, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) memberikan ketetapan bahwa pencak silat menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage).
Di Kota Bekasi banyak sekali padepokan/perguruan Pencak Silat yang berdiri dan aktif, di Mustikajaya sendiri paling banyak berdiri Padepokan/Perguruan Pencak Silat. Salah satunya adalah Padepokan Pencak Silat Mustika Biru, hal ini berdasarkan data dari IPSI Kota Bekasi sesuai keterangan dari Ketua IPSI Kota Bekasi.

Minggu (20/03/2022) Padepokan Mustika Biru secara resmi terdaftar sebagai bagian dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Bekasi. Surat Keputusan langsung diserahkan oleh Ketua IPSI Kota Bekasi Bang H.Rahmat Malik di dampingi oleh Bang Djiung sebagai Ketua IPSI Kecamatan Mustikajaya serta disaksikan oleh Nurhayati,S.Pd sebagai penasehat Mustika Biru kepada Guru Muda Mustika Biru Ubaydillah di Padepokan Mustika Biru Mustikajaya Kota Bekasi.

Merujuk Semangat Kong Haji Natrom Nursyamsu yang mendirikan Mustikajaya, bahwa pelestarian Budaya di Mustikajaya menjadi kewajiban bagi seluruh rakyat di Mustikajaya, karena Budaya di Mustikajaya merupakan amanah leluhur yang harus dijaga dan dilaksanakan, dan Mustika Biru bagian dari masyarakat Mustikajaya yang memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya lewat pencak silat, hal ini disampaikan oleh Teh Nurhayati, S.Pd disela acara kepada awak media.

Senada dengan Teh Nurhayati, S.Pd, Ketua IPSI Kota Bekasi Bang H.Rahmat Malik dan Bang Djiung pun berpesan kepada seluruh murid dan jajaran pengurus di Mustik biru agar dapat menjaga nama baik IPSI, giat berlatih, meningkatkan prestasi dan menjadi kebanggaan Orang Tua Serta Keluarga.
(NIK)