PENABEKASI.ID - KOTA BEKASI, DPD Amphibi Bekasi Raya mendorong proses menuju pesta demokrasi yang ramah lingkungan, Perlu sentuhan inovasi, Edukasi dan teknologi dalam menjawab masalah itu. Saatnya berbenah Ketika para calon dinyatakan lolos persyaratan pemilu, isu yang sering disampaikan perbaikan itu ekonomi, peningkatan kesejahteraan, perluasan lapangan kerja, hingga pemenuhan kebutuhan pokok. Jarang sekali ada calon legislatif yang menaikan isu tentang lingkungan hidup. Padahal itu adalah salah satu masalah krusial ditengah perkotaan. senin, (20/12/2021)

Perlu diketahui bahwa atribut kampanye tidak ramah lingkungan di pemilu bisa menimbulkan kerusakan lingkungan dan ketidakseimbangan ekologi. Peraturan proses pemilu dan pemilihan tentang Kampanye sudah mengatur penyebaran dan pemasangan alat peraga kampanye, yang terkait dengan ukuran dan tempat.

Saat dimintai keterangannya melalui ponsel, Moh Hendri Ketua DPD Lembaga Lingkungan Hidup AMPHIBI Bekasi Raya Mengatakan “Terkait dengan hal sebelumnya, tentang penempatan ataupun pemasangan alat peraga kampanye, terkesan tidak memiliki batasan walaupun sudah diatur pada PKPU dalam proses pesta demokrasi yang masih tumpang tindih dalam aturannya, seperti dalam hal kampanye para calon. Memang, isu ekonomi dan kesejahteraan masih menjadi variabel penting yang bisa menentukan kemenangan calon dalam pemilu, namun sampah hasil kampanye dalam setiap pemilu menjadi momok dalam menambah masalah baru yang kadang sampah domestik di kota bekasi pun belum tertangani dengan baik dan benar”. 

Meskipun begitu, isu tersebut bisa menjadi magnet dalam penarik para pemilih ketika dikemas baik sehingga layak jual. Hal Ini bisa menjadi sarana edukasi ke masyarakat untuk lebih ramah pada lingkungan melalui penyelesaian masalah sampah hasil kampanye. Karena masalah dunia sekarang perubahan dan kerusakan alam yang sudah sangat mengkhawatirkan. Perubahan tidak sekedar dinantikan tapi harus diperjuangkan. ”Ujar Moh Hendri”.

Menurut tanggapan Billy sebagai ketua bidang pendidikan dan latihan Amphibi Bekasi Raya saat ditemui di warung kopi “regulasi proses demokrasi kita terhadap lingkungan belum terlihat, hal ini dapat dilihat bahan yang digunakan dalam media kampanye dan tidak jelasnya pengolahan limbah dari proses pemilu dan pemilihan ditahun tahun sebelumnya”. Ungkap Billy
(NIK)