Penabekasi.id - Bantargebang, Rapat verifikasi berkas calon pemilihan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Bantargebang periode 2020-2023 Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (27/7) siang berlangsung panas.
Panitia pemilihan menetapkan Samsudin Nurseha sebagai Calon Tunggal Ketua LPM Bantargebang karena dianggap memenuhi seluruh persyaratan administratif, namun hasil penetapan ini disambut dengan aksi walk out dua bakal calon lainnya, yakni Asep Holil Apandi dan Rahmat Setiawan, yang langsung meninggalkan ruangan rapat pleno yang ternyata tidak dihadiri Ketua Panitia Pemilihan LPM Bantargebang ini.
Keduanya dianggap tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan, diantaranya terkait jumlah dukungan 1/3 dari 10 RW yang ada di Kelurahan Bantargebang.
Asep Holil Apandi menyatakan keberatan dan kecewa dengan keputusan pihak panitia pemilihan yang terkesan dipaksakan. Dia juga menyebut hasil 4 dari pembulatan terkait jumlah 1/3 dukungan 10 RW merupakan upaya pembodohan terhadap masyarakat.
"Kalau bicara angka sepertiga itukan berkaitan dengan matematika, dan matematika ini ilmu pasti. Coba dihitung, sepertiga dari 10 itu hasilnya 3,3 kan. Nah kalau rumus matematika, pembulatan dari 3,3 itu kan 3 bukannya 4. Matematika ini ilmu pasti bukan ilmu hasil kesepatan," ungkap Asep yang mengantongi 3 dukungan RW.
Asep yang juga merupakan incumbent dalam ajang pemilihan Ketua LPM Bantargebang 2020-2023 ini mengeluhkan minimnya sosialisasi terkait tata tertib pemilihan yang disusun pihak panitia pemilihan.
"Ini sama saja upaya penjegalan demokrasi, masa kami selaku bakal calon tidak diinformasikan sebelumnya tentang apa saja tata tertib pemilihan yang sudah disusun panitia," ungkap Asep.
Lebih lanjut, Asep Holil Apandi dan Rahmat Setiawan sepakan mendesak agar tahapan pemilihan LPM Bantargebang 2020-2023 diulang kembali. “Kami menilai pihak panitia tidak transparan, makanya kami mendesak panitia mengulang kembali tahapan pemilihan,” tegasnya.
Asep juga mempertanyakan ketidakhadiran Ketua Panitia Pemilihan dalam rapat pengumuman hasil verifikasi ini. “Sejatinya, rapat ini kan berkaitan dengan pengambilan keputusan, ya harusnya ketua panitia pemilihan dong yang memimpin, kok ketuanya gak hadir. Ada apa ini? Jangan-jangan di tubuh internal panitia sendiri sudah tidak saling sinkron. Kami berharap tahapan pemilihan diulang dari awal,” pungkasnya. (Red)