PENABEKASI.ID - BEKASI, Covid-19 yang begitu cepat telah membuat seluruh Negara bergerak sedemikian rupa untuk menangani masalah ini. Indonesia pun tak lepas dari masalah ini, penyebaran virus corona sudah sangat menghawatirkan.



Hampir semua Negara yang saat ini telah terinfeksi, tidak ada yang siap dengan adanya pandemi virus corona ini. Selain itu, ada sejumlah menteri kesehatan yang merasa tidak sanggup menangani pandemi virus corona penyebab penyakit Covid-19 ini dan memutuskan mundur.



Meskipun ada juga yang memilih mundur, akibat tidak sejalan dengan pemimpin Negara dalam upaya mengatasi pandemi. Seperti halnya Negara  Rumania (Victor Costache), Selandia Baru (David Clark), Ekuador (Catalina Andramuno), Kirgistan  (Kosmosbek Cholponbaev), Brasil (Luiz Mandetta dan Nelson Teich), Chili (Jaime Manalich) dan Negara Belanda (Bruno Bruins) 



Dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang, kepemimpinan seorang menkes menjadi kunci untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Rasanya menkes  perlu berkaca pada Kota bekasi Setidaknya, Kota Bekasi mampu bergerak cepat dalam mengidentifikasi warganya yang positif Covid-19 serta mampu menekan tingkat kematian. Seharusnya menkes selaku jendral perang tidak boleh lengah dan lalai dalam melawan ancaman corona ini. Harus serius, sigap dan melakukan langkah-langkah yang nyata seperti dilakukan  Kota Bekasi.



Misalnya langkah Pemerintah Kota Bekasi, yang sudah berhasil menjinakkan Virus Corona, Jumlah Data sebaran saat ini pada tanggal 06 Juli 2020 Pukul 14.29 *Sumber* https://corona.bekasikota.go.id tanggal update 05 Juli 2020 dengan rincian Konfirmasi (+) 438, dengan tingkat kesembuhan 370, meninggal 35 dan dirawat 14. Kota Bekasi yang dinilai sigap menghadapi isu pandemi. Dengan menerapkan kebijakan pemerintah dalam menangani wabah virus corona, seperti 1) Kecepatan dan Akurasi, 2) Keputusan Tepat di Waktu Tepat, 3) Penggunaan Big Data dan Teknologi, 4) Kerja Sama Semua Pihak, 5) Keterbukaan Informasi.



Kota bekasi saat ini melaksanakan fase new normal atau tatanan baru sehingga menghasilkan produktifitas satu pemerintahan, dibuktikan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan di tengah penerapan tatanan kehidupan baru (new normal) mengalami peningkatan signifikan, dan menjadi contoh kota/kabupaten bahkan Negara lain atas penerapan New Normal.



Pemerintah Kota Bekasi melalui Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), hingga tanggal 29 Juni 2020 telah mencapai 62,33% atau 218,1 milyar dari target sebesar 350 milyar.



Selanjutnya baru ini Terhitung sekitar 4.000 warga kurang /lebih memadati area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day di Jalan Ahmad Yani Summarecon Bekasi, dengan memperhatikan protokol  kesehatan, ini membuktikan seorang pemimpin mampu mengatasi masalah dan menjadi problem solving ditengah ancaman corona serta memberikan kepastian kepada warganya terhadap  kerja pemerintah dalam menghadapi wabah tersebut.



Presiden pemilik kekuasaan dan kewenangan tertinggi dalam menjamin keselamatan, kesehatan dan kehidupan rakyat Indonesia, sudah sangatlah extra bekerja, akan tetapi setiap kebijakan presiden harus didukung oleh sosok yang memiliki leadership mumpuni dalam memimpin kementerian/lembaga sehingga mampu mengeksekusi dan menjalankan kebijakan. Oang-orang yang expert di bidangnya atau problem solving bukan sebaliknya, yang saat ini dibutuhkan oleh Presiden untuk  melawan wabah covid-19 sehingga Indonesia dapat dengan cepat bangkit dari keterpurukan.



Jakarta, 06 Juli 2020
*--Tomy Suswanto S.E.*
Alumni BEM Nusantara dan salah satu Inisiator BEM Nusantara.